Percepat Peningkatan Produksi Migas melalui Pengelolaan Rantai Suplai yang Tepat •

SKK Migas kembali menggelar SCM Summit 2024, dengan puncak acaranya digelar pada 14+16 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Jakarta, – SKK Migas berkomitmen untuk terus mengoptimalkan fungsi manajemen rantai pasok (Supply Chain Management/SCM) guna memperkuat industri hulu migas nasional. Dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa KKKS, SKK Migas pun selalu mendorong keterlibatan yang lebih banyak dari industri dan tenaga kerja dalam negeri
Dalam rangka mencapai visi produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030, SKK Migas kembali menggelar Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024. Acara ini bertujuan untuk membahas solusi, terobosan teknologi, serta strategi efektif dalam mempercepat digitalisasi rantai pasok dan menyelesaikan permasalahan kompleks dalam aktivitas dan operasional hulu migas.
“Pengelolaan rantai suplai yang tepat tentu dapat mempercepat peningkatan produksi minyak dan gas bumi serta menekan angka cost recovery,” ungkap Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, Senin (6/5).
Rudi juga menekankan pentingnya peran strategis SCM dalam memperkuat industri hulu migas nasional. Ajang Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 diharapkan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta memberikan nilai tambah bagi industri hulu migas secara keseluruhan.
“Saat ini, aktivitas pengeboran dan proyek-proyek strategis hulu migas mengalami peningkatan volume. Pengelolaan rantai suplai yang baik adalah salah satu upaya untuk turut mendukung kegiatan operasional, sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan sesuai rencana dengan pencapaian hasil yang ditargetkan,” paparnya.
“Pengelolaan rantai suplai yang tepat tentu dapat mempercepat peningkatan produksi minyak dan gas bumi serta menekan angka cost recovery,” ungkap Rudi.
Tidak hanya itu, menurutnya, dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa KKKS, SKK Migas selalu mendorong keterlibatan yang lebih banyak dari industri dan tenaga kerja dalam negeri untuk menunjang kegiatan operasi hulu migas. Karena selain dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas nasional dalam mendukung ketahanan suplai, keterlibatan industri dan tenaga kerja dalam negeri juga akan memberikan efek berganda (multiplier effect) sehingga dapat menumbuhkan perekonomian nasional.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai, Eka Bhayu Setta, menambahkan bahwa fungsi SCM SKK Migas secara berkesinambungan melakukan terobosan dan upaya-upaya perbaikan tata kelola birokrasi. Salah satunya melakukan revisi kelima Pedoman Tata Kelola (PTK 007) buku kedua tentang Pengadaan Barang dan Jasa KKKS. Ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar terkini dan perubahan ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku, serta sebagai penyederhanaan proses pengadaan.
Eka berharap, melalui langkah-langkah strategis berbasis lean SCM dan Digitalisasi seperti efisiensi proses tender, peningkatan TKDN, dan digitalisasi e-Commerce dan e-Catalog, fungsi SCM SKK Migas dapat semakin memperkuat pertumbuhan industri hulu migas.
“Langkah-langkah ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menghadapi tantangan global dalam sektor energi,” ujarnya.
Pra Kegiatan
Di gelaran tahun ini, Eka menyampaikan bahwa Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 mengangkat tema “Menavigasi Rencana Jangka Panjang Melalui Rantai Pasok Terintegrasi & Kolaboratif.”
Rangkaian kegiatan dimulai dengan menggelar Pra-kegiatan Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 di Surabaya pada 10-11 Juni 2024 dan di Batam tanggal 3-4 Juli 2024. Acara puncak akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 14-16 Agustus 2024.
Sebanyak lebih dari 7.500 peserta dari berbagai sektor ditargetkan akan menghadiri konferensi ini, termasuk SKK Migas, KKKS, pemerintah, penyedia barang dan jasa, pelajar/mahasiswa, serta profesional SCM lainnya.