Pertamina Drilling Catat Pertumbuhan Laba 43 Persen •

Pertamina Drilling berhasil menutup tahun 2023 dengan gemilang. Selain segi keuangan yang tumbuh secara signifikan, Pertamina Drilling juga mencatatkan capaian mengagumkan pada segi operasional.

Jakarta, – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) berhasil menutup tahun 2023 dengan gemilang. Kinerja ini tercermin dari pemberian dividen sebesar 50 persen dari laba yang tumbuh 43 persen dibandingkan tahun buku sebelumnya.

Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, mengungkapkan kinerja tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Pertamina Drilling Tahun Buku 2023, yang diselenggarakan di Kantor Pusat Pertamina Drilling, Jakarta, Senin (6/5).

Dipaparkan oleh Avep, selain segi keuangan yang tumbuh secara signifikan, Pertamina Drilling juga mencatatkan capaian mengagumkan pada segi operasional. Pada tahun 2023, Pertamina Drilling telah mengerjakan 577 sumur secara total dengan catatan Non-Productive Time (NPT) sebesar 1,08, lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu 1,50.

Untuk aspek Rig Productivity, Pertamina Drilling berhasil meraih capaian tertinggi sejak berdirinya Perusahaan, yaitu sebesar 72,34 persen.

Dalam RUPST tersebut, Avep juga mengapresiasi kinerja mumpuni Perwira Pertamina Drilling serta dukungan dari PHE dan Pertamina Pedeve selaku Pemegang Saham sehingga Pertamina Drilling dapat memberikan hasil yang cemerlang sepanjang tahun 2023, baik dari segi keuangan maupun segi operasional.

“Dengan semua capaian yang telah diraih, kami optimis Pertamina Drilling dapat berlari lebih kencang pada tahun 2024 serta melanjutkan capaian gemilang dengan melakukan berbagai upaya untuk mendorong percepatan pertumbuhan bisnis Perusahaan yang berfokus pada best quality delivery dan customer focus,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Avep menegaskan bahwa Pertamina Drilling akan terus berkontribusi dalam upaya transisi energi dengan inovasi berkelanjutan dalam mewujudkan target peningkatan produksi nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2030 mendatang.