PHR Siap Kembangkan Lapangan Rantaubais •

Para pekerja PHR sedang berdiskusi jelang menjalani aktivitas di lapangan.

Pekanbaru, – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyatakan siap bergerak melakukan pengembangan lapangan Rantaubais. Hal ini disampaikan menyusul terbitnya persetujuan dari SKK Migas atas usulan Plan of Development (POD) Steamflood EOR atau injeksi uap di lapangan Rantaubais tahap-1 dengan nilai investasi Rp 3,7 triliun.

Direktur Utama PHR, Chalid Said Salim, mengapresiasi langkah SKK Migas yang menyetujui POD tersebut. Usulan ini menjadikan Rantaubais sebagai lapangan minyak ke-2 di Indonesia yang mengimplementasikan Enhance Oil Recovery (EOR) setelah sebelumnya diterapkan di lapangan Duri sejak tahun 1995.

“Terima kasih kepada SKK Migas yang telah menyetujui usulan POD tersebut. Kami siap melakukan kinerja terbaik untuk mengembangkan lapangan Rantaubais dengan mengimplementasikan metode steamflood EOR untuk menghasilkan produksi terbaik dari Wilayah Kerja (WK) Rokan,” ujar Chalid, Rabu (20/12).

Dia mengatakan, PHR siap menerapkan metode steamflood EOR di lapangan Rantaubais. Metode ini diharapkan bisa menambah cadangan minyak dan peningkatan produksi di WK Rokan.

“Semoga apa yang akan nanti kami kerjakan di lapangan Rantaubais bisa berjalan lancar dan menghasilkan produksi terbaik untuk energi negeri,” ujar Chalid.

Pada 1 Desember 2023 lalu, SKK Migas memberikan persetujuan atas usulan POD Steamflood EOR lapangan Rantaubais Tahap-1 yang dikelola oleh PHR dengan investasi Rp 3,7 triliun.

“Persetujuan POD ini menjadi penting mengingat Rantaubais, yang berlokasi di Provinsi Riau, sebagai lapangan minyak ke-2 di Indonesia yang mengimplementasikan metode Enhanced Oil Recovery (EOR) dalam skala komersial dengan teknologi injeksi uap (steamflood) setelah hampir tiga dekade sejak lapangan Duri melakukannya pada tahun 1995,” ujar Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara.

Benny mengatakan, total investasi pada proyek pengembangan ini akan mencapai sekitar Rp 3,7 triliun yang meliputi pengeboran sumur, pembangunan fasilitas produksi uap panas (steam station), dan pemutakhiran fasilitas produksi. Dampak ekonomi yang dihasilkan juga signifikan, dengan perkiraan pendapatan negara mencapai Rp 4,8 triliun.

Proyek ini juga merupakan bagian dari pemenuhan KKP di Wilayah Kerja Rokan. Proyek tersebut merupakan tahap awal (prove of expansibility) pengembangan CEOR dalam rangka menuju skala lapangan penuh (fullfield scale) di lapangan Minas. Persetujuan terhadap program-program EOR di WK Rokan menunjukkan tekad SKK Migas dan PHR dalam menjalankan komitmen kerja yang telah dibuat sebelumnya.

Sebelumnya, PHR berhasil melakukan tajak sumur yang merupakan bagian dari pengembangan area steamflood di lapangan North Duri Development (NDD) Area 14 Stage-1 pada Juni 2023 lalu. Ini merupakan pengembangan area steamflood baru setelah alih kelola WK Rokan oleh PHR. Untuk diketahui, steamflood merupakan sebuah metode EOR di mana uap diinjeksikan ke dalam reservoir untuk meningkatkan angka recovery minyak.