Satu-Satunya dari Madura, UMKM Binaan HCML Ini Antusias Tampil di Forum Kapnas III •

Booth UMKM Ghe-Ik Bintang Timur binaan HCML (Husky-CNOOC Madura Limited) di pameran UMKM Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023 yang digelar di Jakarta pada 23-24 Nopember 2023.

Jakarta, – SKK Migas mengapresiasi langkah kongkret Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas dalam mengembangkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di berbagai daerah. Pemberdayaan UMKM ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat kapasitas pelaku usaha penunjang industri hulu migas.

“SKK Migas dan KKKS memang memiliki persepsi yang sama bahwa penguatan kapasitas itu harus dilakukan di setiap level. Di tingkat akar rumput, salah satu bentuknya adalah dengan memperkuat UMKM,” ungkap Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Forum Kapasitas Nasional, Erwin Suryadi, Jum’at (24/11).

Menurut Erwin, Industri hulu migas telah banyak berperan dalam pengembangan kapasitas nasional terutama UMKM dan industri kreatif di wilayah kerja migas dengan produk-produk lokal yang bisa diandalkan. Munculnya usaha kecil dan menengah di wilayah migas, merupakan multiplier effect bagi industri migas. Tentunya, ini akan terus dikawal agar tumbuh dan mecintaptakan efek berganda.

Salah satunya melalui penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas). Sejak pertama kali digelar tahun 2021 lalu, Forum Kapnas dirancang untuk memperkuat kapabilitas industri dalam negeri, produsen, UMKM, dan industri kreatif yang mendukung industri hulu migas. Penguatan kapasitas ini dianggap krusial dalam mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030.

“Selama tiga tahun terakhir, saya melihat adanya keberlanjutan program dan growth di kalangan UMKM binaan,” ungkapnya.

Salah satunya adalah UMKM Ghe-ik Bintang Timur asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur. UMKM yang memproduksi minuman herbal berbahan dasar jahe merah ini merupakan binaan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML). Pelaku usaha ini menjadi satu-satunya UMKM asal Pulau Madura yang tampil di puncak acara Forum Kapnas III yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) pada 23-24 November 2023.

“Ini merupakan kali pertama kami dilibatkan dalam Forum Kapnas. Awalnya kami dilibatkan dalam Pra-Forkapnas pada Mei 2023 lalu di Surabaya. Alhamdulillah, saat itu kami mendapat Juara I Pengembang Produk Kuliner Terbaik sekaligus narasumber. Hari ini, kami mendapat kesempatan tampil pada Forkapnas di Jakarta,” ungkap Direktur Ghe-ik Bintang Timur, Junaidil Hadi, saat ditemui di sela-sela pameran UMKM Forum Kapasitas Nasional 2023, Kamis (23/11).

Hadi mengaku sangat antusias mengikuti Forum Kapnas III. Pasalnya, dia dan 30 UMKM binaan KKKS dari berbagai daerah lainnya di Indonesia akan berlomba menjadi yang terbaik. Ini menjadi tantangan sekaligus sarana belajar untuk bisa terus berkembang.

“Tentu ini menjadi tantangan sekaligus sarana belajar agar Ghe-ik Bintang Timur bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik,” tegasnya.

Hadi pun menyatakan sangat berterima kasih kepada HCML yang sudah sabar membina UMKM Ghe-ik Bintang Timur sejak tahun 2022. Tidak hanya bantuan modal, KKKS ini pun membuka jalan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan pembinaan untuk pengembangan produk dan kemasan.

Menurutnya, sebelum dibina HCML, usahanya hanya memiliki satu varian rasa, yaitu Ekajeih Original. Setelah dibina, bisa mengembangkan menjadi beberapa varian rasa. Ada Ekajeih Susu, Ekajeih Gula Jawa, Ekajeih Ori Gula Jawa, Ekakopi dan Ekajamu.

Tak hanya itu, Hadi juga mengaku sertifikasi halal produknya tak lepas dari bantuan HCML. Label halal inilah yang membuatnya tambah yakin dan berani untuk memasarkan produknya hingga ke luar Pulau Madura dan bahkan wilayah Jawa Timur.

Beberapa produk dari UMKM Ghe-Ik Bintang Timur dari Sampang, Madura, Jawa Timur, binaan HCML (Husky-CNOOC Madura Limited).

Pandemi Covid-19

Hadi pun bercerita awal mulanya bisa mendapat bantuan dan pembinaan dari HCML.

“Semua bermula dari perkenalan saya dengan Pak Ali dari HCML (Head of Field Relations, Ali Aliyuddin, red.) pada tahun 2022 lalu,” ucapnya.

Kala itu, pihak HCML tertarik membina UMKM Ghe-ik Bintang Timur karena dua alasan. Pertama, UMKM Ghe-ik Bintang Timur merupakan UMKM yang digagas guru-guru dan berdiri di lingkungan sekolah. Selain jadi bahan ajar bagi siswa SMK Miftahul Ulum Sampang, usaha tersebut sekaligus jadi peluang kerja bagi para alumninya.

Alasan kedua, produknya saat awal berdiri di tahun 2020 ditujukan untuk konsumsi warga sekitar. Yakni sebagai penambah daya tahan tubuh saat pandemi Covid-19. Karena peminat kian banyak, produksi pun ditambah dan mulai dijual ke area lebih luas.

“Nah Pak Ali kemudian menyarankan kami untuk menambah varian rasa sehingga pasarnya bisa bertambah. Dari situlah kami mendapat binaan dari HCML,” ungkap Hadi.

Setelah diskusi itulah, Ghe-ik Bintang Timur memiliki empat varian rasa, yakni Ekajeih Original, Ekajeih Susu, Ekakopi dan Ekajamu. Setelah itu, UMKM tersebut dibantu sertifikasi halal dan diikutkan dalam Pra Forkapnas III di Surabaya. Kemudian berhasil menjadi UMKM Pengembang Produk Kuliner Terbaik.

Kemenangan itu menjadi tiket bagi UMKM Ghe-ik Bintang Timur untuk terlibat di Forum Kapnas III di Jakarta. Jika sebelumnya hanya menjual dalam bentuk bubuk baik sachet maupun toples, pada Forum Kapnas III ini UMKM binaan HCML tersebut menyiapkan semua varian rasa dalam bentuk minuman siap saji di botol dan bisa dibeli di booth UMKM Ghe-ik Bintang Timur.

“Selain membawa 4 varian rasa yang sudah ada kami juga membawa varian tambahan yakni Ekajeih Gula Jawa dan Ekajeih Susu Gula Jawa. Saat ini, kami juga sedang mengembangkan varian low sugar. Tapi masih proses uji nutrisi di Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura,” jelas Hadi.

Dalam kesempatan Terpisah, Manager Regional Office dan Relations HCML, Hamim Tohari, menyampaikan bahwa apa yang dilakukan timnya adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Pihaknya berkomitmen mewujudkan misi HCML, yakni “to be a Good Neighbor to Local Community.”

“Perkembangan yang ada di UMKM Ghe-ik Bintang Timur tidak terlepas dari semangat UMKM tersebut. Kami melihat UMKM ini tidak sekedar meningkatkan ekonomi, tetapi ada perjuangan membuka peluang kerja dan menyiapkan generasi yang memiliki mental entrepreuneur yang tangguh,” ujar Hamim.