Serikat Pekerja Pertamina Gandeng Alumni Lemhanas jaga Ketahanan Energi •

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggandeng Ikatan Alumni Strategic Center (ISC) Lemhanas untuk bersama menyatukan progam dan misi menjaga ketahanan energi nasional.
Jakarta, – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) berkomitmen dengan salah satu misinya, yakni menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini diperkuat dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Ikatan Alumni Strategic Center Lembaga Pertahanan Nasional (ISC Lemhanas) terkait upaya penyatuan program dan misi tersebut.
Dokumen kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Presiden FSPPB, Arie Gumilar, dan Ketua ISC Lemhanas, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa, di Kantor Sekretariat FSPPB, Jakarta, Rabu (18/9).
Dalam sambutannya, Arie mengatakan FSPPB terus menyatukan dukungan dari berbagai pihak dalam upaya mendorong ketahanan energi nasional dan perjuangan untuk menjadikan PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN yang kuat. Kali ini, dukungan tersebut datang dari dari ISC Lemhanas.
Dia percaya, dengan sumber daya manusia yang dimiliki, ISC Lemhanas dapat membantu FSPPB dalam mempertajam isu-isu terkait pengelolaan energi dan sumber daya alam Indonesia. Dengan begitu, kajian-kajian yang disusun dapat menjadi masukan yang utuh bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan.
“Mudah-mudahan ini menjadi tonggak sejarah bagi kebaikan bangsa dan negara. Kami punya banyak kajian yang perlu dipertajam lagi khususnya terkait pengelolaan energi nasional. Melalui kerjasama dengan ISC ini akan lebih tajam lagi dan masukan kami bisa diterima oleh pemerintah,” ungkap Arie.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung terkait dengan semangat perjuangan anggota FSPPB yang tidak pernah lelah dalam menjaga Pertamina dari upaya privatisasi dan pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan. FSPPB komitmen akan terus menjadi garda terdepan ketika ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Pertamina.
Bersama ISC Lemhanas, Arie percaya upaya-upaya yang dilakukan selama ini akan lebih kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sinergi dan kerjasama ini diharapkan bisa ditingkatkan lagi di masa mendatang untuk berbagai program lainnya.
“Yang terbaru ada Peraturan Presiden soal cadangan penyangga energi yang menjadi isu bagaimana posisi Pertamina. Kita tahu Perpresnya belum ada juknisnya (petunjuk teknis), jadi ini kesempatan bagi kita melalui MoU ini bisa sama-sama memberikan masukan ke pemerintah untuk menyusun juknis tentang cadangan penyangga energi,” paparnya.
Di tempat yang sama, Gumilar Rusliwa mengapresiasi perjuangan dan semangat dari FSPPB dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan energi nasional.
Menurutnya, semangat nasionalisme dan idealisme ini menjadi bagian terpenting dalam menjaga dan mengontrol perjalanan kebijakan pemerintah khususnya terkait pengelolaan energi.
Untuk itu, Gumilar Rusliwa menegaskan ISC Lemhanas siap memberikan dukungan penuh agar amanat UUD 45 Pasal 33 terkait pengelolaan Sumber Daya Alam untuk kepentingan dan kemaslahatan rakyat Indonesia benar-benar dapat dijalankan oleh pemerintah dengan baik.
“Saya kira kalau kita melihat platform perjuangan dari FSPPB ini menarik karena dengan idealismenya bisa memberikan kontrol pada pengelolaan sumber daya alam khususnya terkait migas. Nah di titik ini kita sangat berjodoh,” ucapnya.
Gumilar Rusliwa berharap MoU ini dapat ditindaklanjuti dengan rencana aksi nyata dalam mendukung perbaikan pengelolaan energi nasional. Dia juga menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dalam program lain sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kemakmuran rakyat Indonesia.