SKK Migas Kumpulkan Pemangku Kepentingan Hulu Migas di ICIOG 2023 •

Konferensi pers road to ICIOG 2023 yang rencana akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 20-22 September 2023.

Jakarta, – SKK Migas kembali menggelar The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG). Perhelatan tahun ke-4 ini, yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, pada 20-22 September 2023, diharapkan bisa ikut mendorong peningkatan investasi di sektor hulu migas serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Indonesia telah pulih dari pandemi dengan pertumbuhan ekonomi akan berada di atas 5 persen. Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan ini, dibutuhkan ketersediaan dan keterjangkauan energi dalam rangka mencapai target Indonesia Maju di tahun 2045.

“Pembangunan ekonomi yang terus tumbuh membutuhkan ketersediaan energi, termasuk minyak dan gas. Kebutuhan minyak dan gas hingga tahun 2050 secara prosentase akan turun, tetapi secara volume terus meningkat dan tentu butuh waktu untuk dapat menggantikannya. Tidak hanya kecukupan, tetapi juga keterjangkauan sehingga produksi migas nasional harus terus ditingkatkan,” ujar Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, pada konferensi pers road to ICIOG 2023, Rabu (13/9).

Menurut Nanang, peningkatan produksi migas itu membutuhkan banyak investasi. Berdasarkan data SKK Migas, dalam tiga tahun terakhir, nilai investasi di sektor hulu migas terus mengalami kenaikan. Meski iklim investasi terus membaik, Indonesia masih harus bersaing dengan negara-negara lain dalam menarik investor.

Tahun ini, investasi di hulu migas ditargetkan mencapai US$ 15,5 miliar atau lebih tinggi 26 persen dibandingkan realisasi 2022. Target tersebut juga tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan investasi global yang sebesar 6,5 persen.

“Hingga tahun 2030, secara rata-rata dibutuhkan investasi sebesar US$ 18 miliar per tahun. Realisasi investasi dalam tiga tahun terakhir yang terus meningkatkan menunjukkan, saat ini iklim investasi hulu mgias di Indonesia terus membaik, namun harus harus terus diperbaiki dan ditingkatkan karena saat ini Indonesia masih menempati peringkat 9 dari 14 negara di Asia Pasifik dari segi daya tarik investasi karena,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nanang menyebutkan bahwa isu-isu yang masih menghambat upaya-upaya untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor hulu migas perlu segera dicarikan solusi. Peningkatan investasi akan mendorong kegiatan operasional hulu migas yang lebih masif, sehingga kegiatan seperti workover, well service, pemboran eksplorasi dan pemboran eksploitasi akan terus tertambah.

“Saat ini, target pemboran sumur pengembangan sebanyak 991 sumur dengan prognosa bisa diselesaikan 919 sumur. Jika investasi terus meningkat, maka suatu saat pemboran sumur pengembangan bisa mencapai diatas 1.000 sumur, sehingga perlu disiapkan juga mengenai perizinan, lahan, lingkungan dan sosial masyarakat lainnya,” ungkapnya.

Ke depan, menurut Nanang, butuh penguatan iklim investasi yang lebih memberikan kepastian. Dengan begitu, payung hukum dalam bentuk Undang Undang Migas tentu sangat diharapkan.

Usung 4 Konsep

Mengusung tema “Advancing Energy Security through Sustainable Oil and Gas Exploration and Development”, penyelenggaraan ICIOG 2023 tidak hanya menyoroti isu-isu seputar kegiatan usaha hulu migas. Konvensi bertaraf internasional ini juga berupaya mencari solusi terkait pelaksanaan kegiatan operasi yang rendah karbon sehingga industri hulu migas bisa turut berkontribusi dalam pencapaian target Net Zero Emission di Indonesia. Solusi tersebut diharapkan bisa sejalan dengan upaya meningkatkan produksi migas nasional demi tercapainya target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Selain itu, peluang-peluang terkait penerapan Carbon Capture Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) di Indonesia turut dijajaki.

Chairman of Organizing Committee ICIOG 2023, Mohammad Kemal, mengungkapkan ada empat konsep yang diangkat dalam ICIOG 2023, yakni Energy Security, Attracting Investment, Dynamic Market, serta Energy Transition. Melalui ICIOG 2023, para pemangku kepentingan dan pelaku usaha di industri hulu migas diharapkan bisa mengoptimalkan peluang dari tren yang tengah berkembang di tingkat global.

“Kondisi perekonomian dunia, trilema energi, tren investasi, serta peran gas sebagai energi transisi bisa menjadi momentum bagi industri hulu migas Indonesia untuk meningkatkan produksi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Kemal.

Menurutnya, ICIOG 2023 menargetkan kehadiran 1.500 peserta, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Acara ini juga akan diikuti peserta dari lembaga negara/pemerintah, para ahli, institusi keuangan, penyedia jasa, investor, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Sejumlah nama penting akan hadir sebagai keynote speakers, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.

Selain konvensi dan ekshibisi, di sela-sela acara juga akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara SKK Migas dengan beberapa perusahaan serta penandatanganan kontrak antara SKK Migas dengan KKKS. SKK Migas juga akan memberikan sejumlah penghargaan kepada KKKS dan pemangku kepentingan atas pencapaian dan kinerja unggul yang telah ditunjukkan.