Smelter Kedua Segera Beroperasi, IMA: Freeport Taat Regulasi •

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (kiri), didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, saat kunjungan kerja ke proyek pembangunan smelter PTFI di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur, pada 28 Nopember 2023.

Jakarta, – Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia, mengapresiasi PT Freeport Indonesia (PTFI) atas komitmennya untuk terus mendukung program hilirisasi. Buktinya, smelter kedua PTFI akan beroperasi pada Juni 2024 mendatang.

“Beroperasinya smelter kedua Freeport di Gresik menjadi suatu hal yang positif sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mentaati amanat peraturan perundang-undangan,” ujar Hendra, Minggu (26/5).

Padahal, menurutnya, investasi untuk pembangunan smelter sangat besar dengan tingkat keekonomian yang kecil. Namun demikian perusahaan seperti Freeport Indonesia tetap berkomitmen mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

“Walau investasi smelter ini membutuhkan biaya yang besar dengan tingkat keekonomian yang kecil, namun PTFI tetap berkomitmen menyelesaikan smelternya sesuai target yang ditetapkan pemerintah,” ungkap Hendra.

Selain Freeport, dia juga menyebut PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan smelter.

“Ini hal yang patut diapresiasi positif,” tegas Hendra.

Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, memastikan smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur, siap beroperasi Juni 2024 nanti.

“Saat ini, kami tengah melakukan proses commissioning yaitu pengujian, percobaan, trial, memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan, sudah sesuai sebagai upaya penyelesaian secara substansial dan siap beroperasi. Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi,” ujar Tony.

Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain single line terbesar di dunia.

Smelter pertama PTFI, PT Smelting saat ini memurnikan 40 persen hasil produksi PTFI.  PT Smelting merupakan smelter pertama PTFI yang dibangun tahun 1996 bersama dengan konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi.

Dengan beroperasinya kedua smelter tersebut, maka peleburan dan pemurnian konsentrat tembaga PTFI 100 persen dilakukan di dalam negeri.