Tahun 2023, Kinerja Operasional SUNI Lampaui Target •

Proses produksi OCTG tubing dilakukan secara in-house oleh PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM), anak usaha SUNI, dan merupakan strategic asset yang satu-satunya di Indonesia menjamin ketersedian OCTG tubing.
Jakarta, – PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI IJ) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional yang berkelanjutan pada tahun 2023 dan lampaui target. Hingga akhir tahun 2023, SUNI berhasil menjual 15,3 ribu ton OCTG tubing, atau meningkat secara signifikan 10,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra, menyatakan kinerja operasional tahun 2023 secara menyeluruh lampaui target internal dengan pertumbuhan volume OCTG tubing dan casing yang signifikan. Tahun ini, masih merupakan tahap awal bagi SUNI untuk mendukung program Pemerintah yang telah menetapkan target lifting minyak dan gas bumi sebesar masing-masing 1 juta BOPD (barrel oil per day) dan 12 BSCFD (billion standard cubic feet per day) pada tahun 2030.
“Volume penjualan OCTG tubing tersebut dikontribusi oleh OCTG tubing high dan low grade masing-masing sebesar 35,1 persen dan 64,9 persen. Volume penjualan OCTG tubing ini mencapai 102,2 persen target tahun 2023,” ungkap Willy dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Kamis (28/3).
Tidak hanya itu, paparnya, SUNI juga menjual produk unggulan lainnya dengan pertumbuhan yang signifikan. Volume penjualan OCTG casing juga meningkat 304,7 persen menjadi 11,7 ribu ton dan lampaui target tahun 2023 sebesar 166,6 persen. Selain itu, SUNI juga menjual volume wellhead sebanyak 53 unit hingga akhir tahun 2023 dan mencapai target 106,0 persen.
“Pencapaian kinerja operasional ini akan mendukung kinerja keuangan SUNI pada tahun 2023,” ujar Willy.
Lebih lanjut, dia menjelaskan proses produksi OCTG tubing dilakukan secara in-house oleh PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM), anak usaha SUNI, dan merupakan strategic asset yang satu-satunya di Indonesia menjamin ketersedian OCTG tubing.
Dalam proses produksinya, penggunaan bahan bakar gas dan listrik yang digunakan hingga Desember 2023 sebesar 45.342,4 mmbtu gas dan 11,9 juta kWh listrik, atau masing-masing meningkat 19,6 persen dan 50,5 persen seiring dengan peningkatan volume produksi.
Willy juga menyampaikan bahwa kebijakan Pemerintah terkait TKDN juga menjadi peluang bagi SUNI untuk memperkuat industri pipa lokal dengan sertifikasi TKDN dan berstandar internasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas dalam negeri.
“Dengan target dan kebijakan Pemerintah tersebut, Indonesia menjadi captive market untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya. Selain meningkatkan kualitas produksi, SUNI juga berencana menambah kapasitas produksi hingga dua kali lipat dengan pembangunan plant-2 RTM di Batam,” ungkap Willy.
Menurutnya, pembangunan fasilitas ini juga nantinya akan mendukung upaya diversifikasi produk industrial pipa dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri. SUNI menargetkan fasilitas plant-2 akan beroperasi tahun 2025 dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan perusahaan ke depannya serta menjamin ketersedian OCTG sesuai TKDN dan berstandar internasional.