Tambah Bauran EBT, PLN Operasikan 2 PLTA dan 3 PLTM Baru •
PLTA Rajamandala di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berkapasitas 47 MW dengan memanfaatkan aliran sungai Citarum hasil keluaran PLTA Saguling.
Jakarta, – Pemerintah terus mendorong pemanfaatan keragaman sumber daya energi baru terbarukan (EBT) yang ada untuk memasok kebutuhan listrik. Salah satunya adalah air, yang di beberapa tempat telah digunakan sebagai pembangkit listrik based load.
Hal ini memicu PT PLN (Persero) dalam mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) baru dengan total kapasitas 36,6 megawatt (MW). Seremonial Commercial Operation Date (COD) kelima pembangkit berbasis EBT tersebut dilakukan di sela acara The 11th Indo EBTKE Connex 2023 beberapa waktu lalu.
Kelima pembangkit tersebut adalah PLTA Krueng Isep Ekspansi 10 MW di Aceh, PLTA Batu Gajah Ekspansi 6 MW di Sumatera Utara, PLTM Sukarame dengan kapasitas 2 x 3,5 MW di Lampung, PLTM Anggoci dengan kapasitas 9 MW dan PLTM Sisira Simandame 4,6 MW yang terletak di Sumatera Utara.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, pihaknya terus membangun pembangkit listrik berbasis energi bersih, salah satunya yang bersumber dari air. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya air yang berlimpah.
“Indonesia memiliki potensi sumber energi air yang melimpah. Hal ini menjadi kekuatan kita untuk bisa beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi domestik. Langkah ini sekaligus untuk memperkuat ketahanan energi,” kata Darmawan.
PLN terus meningkatkan kapasitas energi bersih untuk mengejar target net zero emission tahun 2060. Pertumbuhan penambahan kapasitas pembangkit berbasis EBT dari tahun ke tahun juga terus tumbuh.
Hingga Mei 2023, PLN telah mengoperasikan pembangkit listrik yang bersumber dari air berkapasitas total 5.651 MW.

